Introduction : Tesagure! Bukatsumono Spin-off Purupurun Sharumu to Asobou
Season ini bisa dibilang sebagai masa kebangkitan kembali / revival anime yang setelah beberapa musim sebelumnya mengalami penurunan kualitas dan hanya mementingkan kuantitas.
Banyak sekali anime menarik yang layak untuk ditonton, sebut saja Shokugeki no Soma, Arslan Senki, F/UBW 2, belum lagi Gintama yang akhirnya kembali mengocok perut kita.
Dari sekian banyak anime menarik season ini, saya akan memperkenalkan anime(?) (CG anime? MMD anime?) favorit saya yang tidak terlalu banyak dibicarakan orang, yaitu Tesagure! Bukatsumono Spin-off Purupurun Sharumu to Asobou (Tesapurun)
Tesagure Bukatsumono series yang sering disebut “Tesabu” oleh para fansnya, adalah ad-lib-anime, atau anime yang dibuat tanpa script dan tanpa gambar. Para seiyuu hanya berdialog berdasarkan situasi yang diberikan oleh sutradara. Tesabu sendiri sebelumnya tayang perdana sekitar Oktober 2013 dan mendapat sequel Januari 2014, keduanya tidak mendapatkan rating yang bagus di ANN maupun MAL, bahkan proyek translasinya terhenti setelah hanya beberapa episode saja.
Disini saya berani bilang bahwa orang yang memberi Tesabu rating rendah adalah orang yang tidak paham jokenya atau malas mendalaminya.
Tesabu dibuat oleh orang yang juga menyutradarai gdgd fairies, Straight Title Robot Anime, dan Minarai Diva (semuanya favorit saya). Semua karyanya memiliki kesamaan bahwa semuanya merupakan ad-lib-anime.
Walaupun disebut ad-lib-anime, anime-anime yang disutradarai Ishidate Koutaro tidak sepenuhnya tanpa script, script biasanya digunakan pada bagian yang ada ceritanya, atau untuk memulai setting sebelum ad-lib dimulai, setelah itu, semua dilemparkan ke seiyuu. Dalam suatu acara pernah dijelaskan bahwa pembuatan anime ini memakan banyak waktu karena para seiyuu berusaha sekeras mungkin untuk menciptakan suatu dialog/cerita yang menarik namun tanpa tahu bagian mana dari recording mereka yang akan diambil ke dalam anime ini.
dalam Tesabu series, ad-lib dimulai dengan “mari kita membuat klub baru”, kemudian para karakter, Suzuki Yua (Nishi Asuka), Tanaka Koharu (Ohashi Ayaka), Takahashi Aoi (Ogino Karin) dan Satou Hina (Akesaka Satomi) ditambah Sonota Mobuko(Ueda Reina) membicarakan hal menarik, konyol, out of context, hingga inside jokes yang menjadikan anime ini memiliki daya tarik sendiri. Akibatnya, beberapa meme internet mengenai 4 seiyuu pemeran utama anime ini terlahir dari anime Tesabu, seperti Nipples Suzuki, Donchiki Tanaka, Kutapan, dan banyak lagi sampai-sampai Akesaka Satomi (sambil tertawa) menyebut anime ini “yakusha goroshi” (pembunuhan pemeran), terutama karena Akesaka Satomi termasuk veteran dalam anime ad-lib ini karena pernah berperan dalam seri sebelumnya (gdgd Fairies).
Season 3 Tesabu kali ini merupakan kolaborasi dengan manga Purupurun Charm, walaupun saya sendiri belum pernah membacanya, namun Purupurun Charm ini merupakan manga yang memiliki bagian acara tersendiri dari acara radio Lady Go! (dapat anda nikmati di agqr.jp setiap Senin sampai Jumat pukul 20.00 JST (sebelumnya disiarkan pukul 17.00 JST)). Sehingga sudah dipastikan bahwa pembawa acara Lady Go! akan menjadi pengisi suara 5 karakter utama Purupurun Charm ini, yaitu Usami Hina (Mikako Komatsu), Enjoji Yui (Takamori Natsumi), Izayoi Kanon (Ookubo Rumi), Arisugawa Rin (Mikami Shiori), dan Okonogi Tomomi (Uesaka Sumire).
Awalnya saya agak khawatir karena pembawa acara Lady Go! tidak se-gila member utama Tesabu, namun ternyata kekhawatiran saya tidak menjadi kenyataan. Terbukti dari episode pertama Tesapurun yang bahkan sudah membuat saya tertawa dari lagu openingnya yang kali ini dinyanyikan oleh semua member Tesapurun. Dan mungkin juga karena para member Puru Purun Charm sedikit terbiasa karena acara Lady Go! juga memiliki unsur ad-lib di dalamnya. Yang jelas, efek “pertukaran budaya” dalam anime Tesapurun ini sangat kental, yang tentu saja membuatnya semakin menarik sebagai kelanjutan Tesabu series.
Ad-lib anime memang bukan selera semua orang, apalagi yang membutuhkan pengetahuan tambahan bahasa Jepang untuk menikmatinya secara penuh karena semua tidak dapat disampaikan/dijelaskan oleh subtitle. Namun jika anda seorang seiyuu-fan, atau sudah bosan dengan anime yang begitu-begitu saja, atau ingin menambah pengetahuan bahasa Jepang anda, saya sangat merekomendasikan anime ini.